Sabtu, 23 April 2011

HARI BUMI

Hari Bumi diperingati pada tanggal 22 April secara Internasional. Hari Bumi dirancang untuk meningkatkan kesadaran dan apresiasi terhadap planet yang ditinggali manusia ini yaitu bumi. Dicanangkan oleh Senator  Amerika Serikat Gaylord Nelson pada tahun 1970 seorang pengajar lingkungan hidup. Tanggal ini bertepatan pada musim semi di Northern Hemisphere (belahan bumi utara) dan musim gugur di belahan bumi selatan. PBB sendiri merayakan hari bumi pada 20 Maret sebuah tradisi yang dicanangkan aktivis perdamaian John McConnell pada tahun 1969, adalah hari dimana matahari tepat diatas khatulistiwa yang sering disebut Ekuinoks Maret.

Fakta dan hal lain tentang Bumi :
Luas permukaan bumi adalah 510 juta km2 yang terdiri dari :
Luas daratan : 149 juta km2 (29%)
Luas laut dan samudera : 361 juta km2 (71%)
Isi bumi : 1.083.230 juta km2
Berat bumi : 5.976 juta juta juta ton
Tempat tertinggi : Puncak Everest (8.848 m diatas permukaan laut)
Tempat terdalam : Palung Mariana (11.035 m dibawah permukaan laut)
Suhu inti bumi : 5.500 derajat C.
Tekanan pada inti bumi : 3,5 juta atm
Jari-jari pada equator : 6.378,1 km
Jari-jari pada kutub : 6.356,8 km

Beberapa catatan dan fakta-fakta tentang kerusakan yang terjadi di Bumi, yang sebagian besar terjadi akibat ulah manusia adalah sebagai berikut:
ü  Penggundulan hutan untuk dijadikan pembukaan areal pemukiman, ladang peternakan dan perkebunan baru dsb. (Sekitar 10 ribu tahun yang lalu hutan alam di Bumi diperkirakan mencapai 6,2 milyar hektar namun kini hanya tersisa tidak lebih dari 2 milyar hektar)
ü  Penebangan pohon hutan untuk dijadikan bahan baku bagi industri bangunan, furniture, kertas, dsb
ü  Kerusakan hutan akibat pembalakan liar (illegal logging) dan kebakaran hutan
ü  Kerusakan alam akibat berbagai jenis pertambangan (minyak bumi, batu bara, emas, timah sampai pasir dsb).
ü  Berkurangnya keanekaragaman hayati di Bumi sebagai akibat langsung dari berkurangnya hutan di Bumi. Menurut data dari WWF, sebuah LSM internasional yang bergerak dalam bidang pelestarian keanekaragaman hayati, setiap harinya di planet ini 50 sampai 100 jenis spesies makhluk hidup lenyap dari muka bumi akibat berbagai perubahan alam karena ulah manusia
ü  Aktivitas manusia yang mengakibatkan hancurnya lapisan ozon dan menumpuknya gas rumah kaca penyebab pemanasan global (global warming) dan perubahan iklim (climate change). Gas-gas tersebut antara lain : CO2 (banyak dihasilkan dari sisa pembakaran minyak bumi), CFC (digunakan sebagai bahan pendingin pada ac dan kulkas serta hair spray), Halon,N2O dan Methan (CH4).
ü  Kerusakan lingkungan akibat polusi pada udara (akibat emisi kendaraan, industri, kebakaran hutan dsb), polusi pada air (akibat limbah industri, sampah dsb) dan polusi pada tanah (akibat limbah kimia, sampah dsb) di Bumi.
ü  Kerusakan alam akibat limbah B3. Menurut UNEP (United Nation Environment Program - Badan di PBB yang menangani masalah program lingkungan hidup), limbah B3 (bahan beracun berbahaya) yang dihasilkan oleh berbagai sisa industri pertahunnya mencapai jumlah 400 juta ton. Sebagian besar mengalami perpindahan antar Negara dari negara industri ke negara-negara yang sedang berkembang yang belum mempunyai peraturan ketat masalah limbah B3, termasuk Indonesia.
ü  Kerusakan lingkungan akibat menumpuknya sampah anorganik seperti plastik, aluminium foil, steroform, besi, kaca, kulit, kain dan sebagainya. Untuk diketahui khusus untuk sampah plastik baru bisa hancur diurai oleh Bumi setelah minimal 200 tahun.
Dan masih banyak kerusakan lingkungan di Bumi lainnya, yang membuat Bumi menangis, karena kalau semua kerusakan-kerusakan di atas tetap dibiarkan, akan menjadi malapetaka dan bumerang bagi manusia sendiri yang akan turut hancur bersama Bumi sebagai rumah besar tempat untuk dihuninya.

Pada kesempatan hari Bumi ini, ayo kita tingkatkan kepedulian terhadap keadaan di Bumi, perbaiki lingkungan sekitar kita, selamatkan Bumi mulai dari sekarang ! (Save Environment, Save The Earth !) Hijaukan Bumi, dengan menanam pohon dibarengi dengan pemeliharaan mulai hari ini, serta bertindak ramah lingkungan agar Bumi kita tetap nyaman untuk dihuni bersama.
Untuk kita renungkan Bumi yang cuma satu ini adalah rumah bersama yang dititipkan Tuhan Sang Pencipta untuk anak cucu kita nanti. Kata “dititipkan” lebih tepat digunakan daripada kata ‘diwariskan’ yang bisa diartikan bisa dipakai atau dihabiskan semau yang menerima warisan. Intinya Jangan Biarkan Bumi Menangis,

Ketika Bumi Menangis
Oleh : Erma Sukmawati
Lihatlah,
Siang ini matahari makin terasa panas
Sengatnya makin menjadi,
Karna tak ada pohon yang melindungi bumi
Lihatlah,Kota ini layaknya penampungan sampah tertumpah bah Lihatlah,
Sungai jernih itu berubah hitam pekat dan baunya menyengat Menjadikan sumber petaka baru
Masihkah kita terus begini
Menopang dagu dan menikmati,
Bencana yang silih berganti 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar